Blogger Template by Blogcrowds

.

Sakura of the Blue Sky ~Prolog~

Umm......
Ini cerita yang saya bikin sendiri, mungkin masih ada kata-kata yang susah dimengerti.
Tapi, selamat menikmati ^^

Coret-coretan desain karakter
(Kiri : Aoi Kanda, Kanan : Sora Kusaka)

Anak laki-laki dengan seragam hitam dari salah satu SMP di kota itu sedang berdiri di tepi sungai yang ada di bawah jembatan. Sepeda pancalnya ia parkir di pinggir jalan, di jalan bagian atas dari sungai Dia menggunakan syal tebal di lehernya, udara saat itu terasa sangat dingin karena memang saat itu adalah musim dingin.

Dia terus memandangi kertas yang dibawanya, di kertas itu tercantum nama 'Sora Kusaka', nomor ujian, dan pas foto anak itu. Kemudian dia menghela nafas.

Ternyata memang lebih baik aku tidak mengikuti ujian masuk, pikirnya.

"BRUK !!!"

Sora yang dari tadi terus memandangi kertas yang dibawanya kaget mendengar suara yang berasal dari jalan di belakangnya. Karena penasaran, ia pun berjalan menuju jalan yang ada di atas sungai, tempat di mana ia memarkir sepedanya.

Sora melihat seorang anak perempuan yang mengenakan seragam sailor dengan rambut sedikit ikal diikat 2 di bawah telinga dan syal hangat yang meilit di lehernya dengan posisi jatuh terduduk di tanah. Tasnya tergeletak begitu saja di tanah dan beberapa dari isi tas itu berserakan di sekitarnya, lutut serta dahinya mengeluarkan sedikit darah.

Sora pun menghampirinya dan memberikan uluran tangan kepada anak perempuan itu.

"Kau baik-baik saja ?"

Anak perempuan itu diam sejenak, kemudian ia menerima uluran tangan Sora dan berkata, "Ah, iya."

Sora menarik tangan anak perempuan itu dan membantunya berdiri. Setelah anak perempuan itu berdiri, ia segera melepaskan tangannya.

"Te, terima kasih !" kata anak perempuan itu.

"Ya, tidak masalah." jawab Sora.

Anak perempuan itu berjongkok dan mulai merapikan isi tasnya yang berserakan di tanah, sepertinya dia sudah lupa soal lukanya.

"Biar kubantu !" kata Sora sambil ikut berjongkok dan mengambil isi tas anak perempuan tadi yang berserakan.

"Ah, iya ! Terima kasih !"

Sora mulai mengumpulkan barang-barang dari tas anak itu, kemudian ia mengambil sebuah kertas yang sepertinya adalah salah satu isi dari tas anak itu. Sora diam sejenak melihat kertas itu, di kertas itu tercantum nama 'Aoi Kanda', nomor ujian, dan pas foto anak itu. Persis dengan milik Sora. Di bagian atas tercantum tulisan ' Kartu Ujian Masuk SMA Higashi '.

"Kau…. Ikut ujian masuk SMA Higashi ?" tanya Sora.

"Eh ? Iya." jawab anak itu.

Sora hanya diam.

"Eee…. Sebenarnya tadi aku bangun kesiangan, karena itu aku terburu-buru dan berlari sekuat tenaga agar tidak terlambat ikut ujian masuk.." jelas anak itu.

"Ohh…." jawab Sora sambil memberikan kertas ujian masuk itu kembali pada anak itu saat mereka berdua berdiri.

"Ee… Kalau begitu aku permisi dulu. Terima kasih banyak. " kata Aoi sambil membungkukkan badannya dalam-dalam.

Sora hanya diam.

Aoi membalikkan badannya dan mulai berlari, namun rasa sakit di kakinya tidak dapat tertahankan, keseimbangannya hilang dan ia mulai terjatuh. Namun tangannya berhasil menahan tubuhnya sebelum benar-benar terjatuh.

Sora menghamipirinya, ia berlari kecil ke depan Aoi.

"Oi, apa benar kau baik-baik saja ?" tanya Sora dengan wajah cemas.

Aoi berusaha untuk berdiri, dan berkata dengan senyum yang agak dipaksakan, "I, iya. Aku baik-baik saja."

"…..akan kuantar."

"Eh ?"

"Aku akan mengantarmu. Kau menuju ke SMA Higashi, kan ?" kata Sora sambil berjalan menuju ke tempat sepedanya ia parkir.

"Ta, tapi….."

"Tidak apa-apa. Naiklah !" kata Sora yang sudah siap dengan sepedanya.

"…..Ba, baiklah." jawab Aoi tidak bisa menolak lagi.

Aoi duduk menyamping di bagian belakang sepeda milik Sora. Bersama dengan udara yang begitu dingin, mereka berdua pergi menuju ke SMA Higashi.

Saat sudah sampai di SMA Higashi, Sora dan Aoi segera menuju UKS agar Aoi bisa segera mendapatkan perawatan.

Dokter yang berjaga di UKS memberikan plester untuk menutup luka yang ada di lutut dan dahi Aoi.

"Sudah tidak apa-apa." kata dokter perempuan itu.

Aoi dan Sora saling memandang, dari wajah mereka terpancar rasa lega.

Tiba-tiba ada seseorang masuk ke dalam UKS, sepertinya dia adalah salah satu guru di SMA Higashi. Guru itu berjalan mendekati Aoi dan Sora.

"Kalian peserta ujian nomor 99 dan 124, kan ? Kalian benar-benar beruntung karena telah diberikan tambahan waktu untuk ujian masuk setelah ini." kata Guru itu sambil tersenyum.

"Ah, a, aku tidak……"
Belum selesai Sora bicara, tiba-tiba Aoi memotongnya

"Ternyata kau juga ikut ujian masuk SMA Higashi, ya ?" tanya Aoi terkejut sekaligus senang.

"Eh ?"

"Eee…. Ayo berjuang di ujian masuk ini !" jawab Aoi sambil tersenyum.

"Eh ? Ah, i, iya….." jawab Sora dengan senyum yang agak dipaksakan.

Entah kenapa Sora tidak bisa menjawab 'tidak' saat anak itu berkata seperti tadi, dan akhirnya Sora pun mengikuti ujian masuk SMA Higashi. Padahal awalnya ia bermaksud untuk membatalkan keikutsertaan dirinya pada ujian masuk SMA Higashi.

Akhirnya Sora pun menyelesaikan ujian masuknya dengan cukup baik. Setelah menyelesaikan ujiannya, Sora segera menuju tempat parkir sepeda dan segera pulang.

Ia mengayuh sepedanya melewati jalan di pinggir sungai tadi, tempat ia bertemu dengan anak perempuan itu. Namun di tengah perjalanan, ia teringat sesuatu.

Benar juga, aku harus beli beberapa makanan instan di minimarket, pikir Sora.

Sora segera mengayuh sepedanya menuju sebuah minimarket.

Ketika sampai di minimarket, Sora memarkirkan sepedanya di depan minimarket. Kemudian ia segera memasuki minimarket untuk membeli makanan yang ia cari.

Beberapa menit kemudian, Sora telah selesai membeli makanan yang ia inginkan. Sora berjalan menuju pintu keluar otomatis di minimarket itu.

Baru berjalan dua langkah, tiba-tiba ada yang memanggilnya dari belakang.

"Hei !"

Sora pun membalikkan badannya ke arah suara itu berasal.

"Ya ?"

"Kau menjatuhkan ini." kata seorang anak laki-laki yang sepertinya seumuran dengannya sambil memberikan sebuah kertas pada Sora. Ia memakai jaket dengan hiasan bulu di pinggirnya.

"Eh ? Iya, terima kasih." jawab Sora sambil mengambil kertas itu.
Rupanya tadi kertas nomor ujian masuk SMA Higashi yang ada di kantung celana Sora terjatuh tanpa sepengetahuan Sora.

"Tidak masalah." jawab anak itu sambil tersenyum. Kemudian ia berjalan meninggalkan Sora.

Anak yang kelihatannya seumuran dengan Sora itu rambutnya pirang, matanya biru. Sesaat Sora berpikir kalau ia mungkin orang asing. Tapi wajahnya benar-benar asli orang Jepang, dan kelihatannya rambutnya yang pirang itu bukanlah asli pirang, mungkin ia mengecat rambutnya. Tapi yang mengganggu pikiran Sora adalah sepertinya wajahnya tidak asing baginya.


Salju pun turun perlahan-lahan dari langit. Udara menjadi semakin dingin. Sora segera pergi mengambil sepedanya, menaikinya dan kemudian mengayuhnya untuk pulang ke rumah.

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda